Mengenal LiteSpeed Cache Plugin Untuk Mempercepat Website Anda

Mengenal LiteSpeed Cache Plugin Untuk Mempercepat Website Anda

LiteSpeed Cache atau sering juga disebut dengan istilah LSCache adalah module caching server yang dibangun secara langsung di web server LiteSpeed. LSCache menyimpan halaman HTML versi static yang dikumpulkan secara dinamis dengan tujuan untuk mempercepat penyajian halaman-halaman tersebut di masa yang akan datang. Awalnya, LSCache dibuat dengan me-rewrite rules dan file konfigurasi.

Ini mengharuskan user untuk memiliki sedikit pengetahuan tentang server backend mereka atau mengontak provider hosting mereka untuk mengatur caching di websitenya. Yang menjadi masalah utama sebenarnya adalah rewrite-rule caching tidak fleksibel.

Oleh karena itu, jika mereka ingin menghindari penyajian konten lama, pemilik website tidak akan memiliki kemampuan untuk melakukan purge semaunya dan mereka hanya bisa melakukan caching untuk beberapa menit setiap kali melakukannya.

Lalu bagaimana agar Anda bisa melakukan caching di website Anda dengan mudah? Jawabannya adalah dengan menggunakan LiteSpeed Cache Plugins.

LiteSpeed Cache Plugins mengambil fungsionalitas LSCache dan menampilkannya di interface seperti dashboard WordPress atau admin control panel XenForo. Ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan Anda yang mungkin tidak memiliki pengetahuan tentang back end sebuah website untuk melakukan caching. Plugin LSCache membiarkan Anda mengatur aturan untuk mengelola caching aplikasi Anda. Plugin ini kemudian akan mengupdate file konfigurasi dan rewrite rules secara otomatis.

Dengan mengizinkan LiteSpeed Cache Plugin ke aplikasi website yang Anda gunakan setiap hari, LSCache menjadi lebih mudah diakses dan lebih fleksibel. Pemilik website sekarang bisa meng-cache halaman website untuk waktu yang lebih lama dari beberapa menit dan mereka bisa mengatur caching mereka dengan lebih teliti.

LiteSpeed Cache Plugin Support Beberapa CMS

Sampai saat ini, LiteSpeed Cache Plugin sudah tersedia untuk tujuh CMS popular yang nantinya akan di bahas di bagian bawah artikel ini. Tentunya, Anda pasti bisa menemukan plugin LSCache untuk CMS yang Anda gunakan.

Setiap LiteSpeed Cache Plugin bekerja sebagai sebuah terusan untuk modul cache server LiteSpeed. Ini bisa berupa LiteSpeed Enterprise, LiteSpeed Web ADS, atau OpenLiteSpeed. Modul server akan melakukan semua pekerjaannya sementara plugin menjadi perantara karena disinilah pemilik website memberi tahu server apa yang harus dilakukan.

Karena ini, sebagian besar plugin cache kami memiliki kemampuan yang sama. Ketika ada perbedaan, biasanya itu tergantung pada kemampuan aplikasi web itu sendiri, atau kerumitan yang terlibat dalam penerapan fitur tertentu untuk aplikasi web tersebut.

Berbicara tentang kemampuan aplikasi web, plugin LSCache unik di antara solusi cache karena mereka memiliki koneksi ke server, dan ke aplikasi. Plugin dapat menggunakan hubungan tersebut untuk menyediakan fitur yang solusi cache lain (atau aturan penulisan ulang sederhana) tidak dapat lakukan. Salah satu contohnya adalah tag-based purge atau pembersihan berbasis tag.

Tag-based purge adalah alat manajemen cache yang mengambil petunjuk pembersihan dari hal-hal yang terjadi dalam aplikasi. Misalnya, ketika postingan baru dibuat di WordPress, LSCache untuk WordPress memberitahu modul LSCache server untuk membersihkan setiap halaman yang akan dipengaruhi oleh postingan baru (yaitu kategori dan halaman tag yang relevan, homepage, dll.).

Simak Video Tutorial LiteSpeed vs Apache berikut:

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, LiteSpeed Cache Plugin tersedia untuk tujuh content management system (CMS) yaitu Magento, WordPress, XenForo, PrestaShop, MediaWiki, Drupal dan Joomla.

WordPress

LSCache Plugin for WordPress hanya bisa digunakan untuk self-hosted WordPress. Anda tidak bisa menggunakan ini untuk website yang ada di WordPress.com. Untuk bisa menggunakan plugin ini, website WordPress Anda memerlukan server LSWS Enterprise, OpenLiteSpeed, atau LiteSpeed Web ADC.

Sama seperti LiteMage, LSCache untuk WordPress juga meng-cache user yang sedang login dan mendukung ESI dan cache crawler. Tidak hanya fungsi cache, plugin WordPress juga memiliki fitur optimisasi yang dapat membantu Anda mempercepat website WordPress Anda hanya dalam satu plugin. LSCache juga bisa digunakan untuk WooCommerce loh!

Untuk memahami lebih banyak tentang plugin ini, Anda bisa membaca artikel kami mengenai LSCache Plugin for WordPress.

Prestashop

Disebut LSCache Module for PrestaShop, module yang satu ini bekerja di PrestaShop 1.6 & 1.7. Untuk menggunakan module ini di website PrestaShop Anda, website Anda sudah harus menggunakan server LSWS Enterprise atau LiteSpeed Web ADC. LSCache Module for Prestashop mendukung caching logged-in user dan ESI tetapi mereka tidak mendukung cache crawler.

Meskipun tergolong baru karena baru dirilis tahun lalu, module ini sudah memiliki fitur yang lengkap dan sangat mudah untuk dikustomisasi baik untuk level global maupun per toko. Tag-based smart purge membantu caching untuk tetap berjalan dengan lancar saat ada perubahan detail produk.

Joomla

Untuk Joomla, plugin LSCache diberi nama LSCache Module for Joomla dan Anda bisa mendownload LSCache dari GitHub. Module ini bekerja pada Joomla 3.x dan server LSWS Enterprise, OpenLiteSpeed, atau LiteSpeed Web ADC. Untuk LSCache for Joomla, module-nya mendukung cache logged-in users dan ESI (kecuali untuk server OpenLiteSpeed). Tetapi plugin ini tidak mendukung cache crawler.

Drupal

Untuk Drupal, LiteSpeed Cache disebut dengan nama LSCache Module for Drupal dan Anda bisa mendapatkannya dari GitHub. Module Drupal ini bekerja untuk Drupal 8.x dan server LSWS Enterprise, OpenLiteSpeed, atau LiteSpeed Web ADC.

LSCache Module for Drupal juga meng-cache logged in users dan ESI. Tetapi tidak mendukung cache crawler. Selain itu, plugin ini juga mendukung public cache, private cache, dan tag-based cache purge.

Magento

LiteSpeed Cache Plugin untuk Magento disebut dengan nama LiteMage Cache Extension for Magento. Plugin ini dapat bekerja dengan Magento 1.x atau Magento 2.x. Semua konten dapat disusun dari cache, bahkan dari blok pribadi per user.

LiteMage juga mendukung multi-store, multi-currency, dan multi-user-group. Selain itu, LiteMage juga meng-cache user yang sedang login. Tidak hanya itu, LiteMage juga didukung dengan ESI dan cache crawler. Anda bisa mendapatkan LiteMage Cache Extension di website resmi LiteSpeednya.

Xenforo

Tidak hanya content management system untuk website, LiteSpeed juga menyediakan LSCache untuk CMS forum satu ini. Dengan nama LSCache Add-on for XenForo, Anda bisa menggunakan plugin atau add-on ini di XenForo v1.x atau XenForo v2.x. Sama dengan WordPress, Anda membutuhkan server LSWS Enterprise, OpenLiteSpeed, atau LiteSpeed Web ADC.

Bedanya dengan plugin LSCache untuk CMS lain, add-on XenForo ini tidak mendukung caching user yang sedang login, ESI, dan cache crawler. Add-on ini memang lebih ditujukan untuk mempercepat halaman forum publik Anda untuk user yang tidak login ke forum. Untuk saat ini, XenForo add-on hanya mendukung caching rewrite-rule.

MediaWiki

LSCache Extension for MediaWiki bisa digunakan di MediaWiki 1.25+ dan server LSWS Enterprise, OpenLiteSpeed, atau LiteSpeed Web ADC. LSCache Extension for MediaWiki mendukung cache loggedin-user tetapi tidak mendukung ESI dan cache crawler. Ini adalah sebuah plugin yang ditujukan untuk mempercepat website MediaWiki Anda baik untuk user yang log-in maupun yang tidak. Anda bisa mendownloadnya dari GitHub.

Kalau Anda ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana cara menggunakan LiteSpeed Cache, Anda bisa menonton video yang telah kami siapkan di bawah ini.

Bagaimana apakah Anda sudah tertarik untuk menggunakan LIteSpeed Cache? Di artikel ini, kami sudah membahas semua LiteSpeed Cache yang tersedia untuk berbagai CMS. Bagi Anda yang memiliki paket hosting dari Dewaweb, Anda sudah tidak perlu khawatir karena semua paket Dewaweb sudah dilengkapi dengan LiteSpeed Cache sehingga Anda tinggal mengaktifkannya saja di website Anda.

Jika Anda masih ingin mempelajari tentang caching, Anda bisa membaca artikel kami sebelumnya tentang apa itu cache dan jenis-jenisnya. Semoga membantu!