LiteSpeed Cache Plugin untuk WordPress: Object Cache dengan Redis

LiteSpeed Cache Plugin untuk WordPress: Object Cache dengan Redis

LiteSpeed Cache adalah salah satu plugin optimasi terlengkap untuk website Anda. Salah satu kelebihan dari LiteSpeed Cache adalah kemampuannya untuk melakukan Object Cache dengan Redis.

Jika hal-hal ini terdengar asing untuk Anda, jangan khawatir! Di artikel ini, kami akan membahas apa itu object cache, apa itu redis, dan bagaimana Anda bisa melakukan ini dengan bantuan plugin LiteSpeed Cache.

Apa itu Object Cache?

Object cache menyimpan hasil query database yang sering diminta untuk menjadikannya mudah diambil. Dengan begitu, Anda tidak perlu meminta ulang kembali data-data ini dari database. Object caching dapat membantu mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengambil hasil query dengan cukup signifikan.

Sebagai contoh, WordPress menyimpan settingan website Anda di database mereka. Settingan yang dimaksud di sini termasuk hal-hal seperti nama website dan URL. Setiap kali WordPress menyusun sebuah halaman untuk pengunjung, mereka perlu mengakses database untuk membaca setting-an websitenya.

Seperti yang mungkin Anda bayangkan, jika WordPress harus mengulang-ulang mengakses database maka Anda juga secara tidak langsung membuang waktu dan resources yang ada untuk menghasilkan data-data yang sama. Disinilah object cache bisa membantu Anda.

Dengan object cache, Anda bisa melakukan satu kali query untuk database dan menyimpan hasilnya untuk beberapa lama. Selama waktu itu, ketika WordPress membutuhkan data untuk menyajikan sebuah halaman, WordPress bisa langsung mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dari object cache.

Mengakses object cache adalah pilihan yang lebih cepat dan simple dibanding mengakses database.

Beberapa query sebenarnya memakan waktu untuk ditampilkan. Selain itu ada juga query yang selalu diminta berulang kali. Untuk mempercepat proses dan waktu loading website Anda, object cache adalah salah satu solusi yang bisa Anda lakukan.

Baca Juga: Penjelasan Cache dan Jenis-Jenisnya

Catatan:

Jika Anda memiliki website yang di cache dengan LSCache untuk WordPress, object cache tidak akan selalu dilakukan. Object cache hanya perlu dilakukan jika WordPress membangun sebuah halaman dengan menggunakan PHP.

Jika PHP tidak digunakan (dan memang salah satu tujuan penggunaan LSCache adalah untuk mengurangi penggunaan PHP), maka tidak ada query yang bisa diproses. Tanpa query yang bisa diproses, maka tidak ada data yang bisa diproses object cache.

Seperti sudah dibahas di artikel LiteSpeed Cache untuk WordPress kami sebelumnya, LSCache untuk WordPress (LSCWP) memang mendukung object cache. LSCWP memang tidak melakukan object caching-nya langsung tetapi mereka mendukung penggunaan object cache external seperti salah satunya, Redis.

Nah, sebelum kami membahas bagaimana cara mengaktifkan object cache dengan Redis, mari kita bahas dulu apa itu Redis dan apa saja manfaatnya.

Apa itu Redis?

Redis (Remote Dictionary Server) adalah sebuah in-memory, key-value database yang biasa disebut sebagai server struktur data.

Salah satu perbedaan utama redis dengan key-value database lainnya adalah kemampuan redis untuk menyimpan dan memanipulasi high-level data. Jenis data seperti ini adalah struktur data fundamental (fundamental data structure) yang biasanya dikenal para developer.

Performa luar biasa , kesederhanaan, dan manipulasi atom dari struktur data yang dimiliki Redis cocok untuk memecahkan masalah yang sulit atau berkinerja buruk ketika diimplementasikan dengan basis data relasional tradisional.

Baca Juga: Optimasi WordPress dengan LiteSpeed Cache

Cara Mengaktifkan Object Cache di LSCache untuk WordPress

Jika Anda sudah menggunakan LSCache untuk WordPress dan tertarik untuk mengaktfikan fitur ini. Berikut adalah cara mudah untuk mengaktifkannya.

Pertama, login ke cPanel website Anda. Kemudian masuk ke menu Select PHP Versions – pilih versi PHP yang Anda pakai di section ‘Software’.

Litespeed-Cache-Object-Cache-Redis-Aktivasi-Dewaweb

Setelah Anda masuk ke dalam, centang box di samping tulisan redis. Enable module Redis dan klik ‘Save’.

LiteSpeed-Cache-Enable-Redis-cPanel-Dewaweb

 

Setelah itu, login ke WP Admin WordPress Anda dan masuk ke menu LiteSpeed Cache > Settings. Jangan lupa untuk memilih Advanced View. Pilih tab Advance.

Litespeed-Cache-Object-Cache-Redis-Aktivasi-Dewaweb

Anda akan melihat tampilan layar seperti di atas, secara default object cache dimatikan, sehingga Anda perlu meng-klik pilihan ON. Kemudian untuk method pilih Redis. Setelah itu Anda tinggal scroll ke bawah dan klik Save Changes.

Baca Juga: Cara Menghapus Cache dari Berbagai Browser

Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap dari setiap pilihan yang ada.

Method

Disini Anda harus memilih antara Memcached atau Redis. Karena kita menggunakan Redis, maka Anda pilih Redis.

Host and Port

Setting-an ini mengacu pada hostname (atau IP Address) dan port number yang digunakan oleh object cache Anda. Default value yang dimasukkan seharusnya sudah dapat bekerja baik untuk Anda terutama jika cache Anda di setup melalui TCP Connection. Jika Anda mengguanakan UNIX socket, Host harus diatur menjadi /path/to/memcached.sock (ganti dengan path yang Anda gunakan untuk instalasi. Port seharusnya di set jadi 0.

Default Object Lifetime

Di bagian ini, Anda bisa memilih TTL untuk item yang disimpan di dalam object cache. LiteSpeed menyarankan menggunakan waktu yang tidak terlalu lama. Secara default TTL akan diatur ke 360 detik.

Status

Ini adalah area informasional untuk mengetahui status external object cache Anda.

Username, Password, and Redis Database ID

Setting ini mungkin muncul mungkin tidak, tergantung dengan pengaturan object cache Anda. Jika Anda melihat kolom-kolom ini, isi dengan kredensial yang sesuai. Melakukan hal itu akan mencegah kontaminasi silang dalam situasi di mana satu objek cache dibagi di antara beberapa situs.

Global Groups

Ini adalah daftar group yang seharusnya di cached di level network. Secara default berikut adalah listnya:

users

userlogins

usermeta

user_meta

site-transient

site-options

site-lookup

blog-lookup

blog-details

rss

global-posts

blog-id-cache

Do Not Cache Groups

Group ini tidak boleh dimasukkan di object cache. Secara default:

comment

counts

plugins

Persistent Connection

Jika dinyalakan, connection akan dibiarkan menyala untuk membuat Memcached bekerja dengan lebih cepat. Ini diatur ke ON secara default.

Cache WP Admin

Jika dinyalakan, WP Admin akan dipercepat tetapi dengan risiko mereka akan mengeluarkan data yang sudah expire dari object cache. Secara default, pilihan ini di set ke OFF.

Store Transients

Ketika cache WP Admin diset ke OFF, transients tidak akan bekerja. Tanpa transients, Anda tidak menerima notification status server (seperti misalnya XXXX has been completed successfully.) Nyalakan Store Transients untuk mendapat notifications server saat Cache WP Admin dimatikan.

Baca Juga: Setting CDN Pada LiteSpeed Cache Untuk WordPress

Simpulan

Anda mungkin bertanya-tanya: apa gunanya mengatur object cache di plugin LSCache? Anda tidak dapat menggunakan object cache tanpa memberi tahu WordPress cara menanganinya. Anda membutuhkan sebuah plugin untuk itu.

Anda dapat menginstal plugin cache objek tujuan tunggal, atau Anda dapat membiarkan LSCache memfasilitasi hubungan antara object cache dan WordPress.

Apakah Anda lebih suka menginstal beberapa plugin dengan banyak interface yang berbeda untuk menangani semua kebutuhan optimasi Anda? Atau apakah Anda lebih suka memiliki satu plugin pengoptimalan yang dapat menangani semuanya? Jika Anda menyukai opsi kedua, maka LSCache adalah solusi Anda!

Pelanggan Dewaweb sudah tidak perlu khawatir lagi karena dengan menggunakan hosting termurah dari Dewaweb, Anda akan secara langsung mendapat LSCache di website Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengaktifkannya.

Jika Anda ingin membaca lebih banyak tentang LiteSpeed Cache, Anda bisa membaca artikel kami tentang Mengenal LiteSpeed Cache untuk Mempercepat Website Anda.

Bagi Anda yang menggunakan WordPress, kami juga sudah menyiapkan artikel khusus tentang bagaimana cara menginstal LSCache untuk WordPress dan cara konfigurasi LSCache untuk WordPress. Semoga membantu!